Hidup Berkualitas di Tengah Krisis: Peran Gratitude dan Social Support pada Well-Being Dewasa Awal
DOI:
https://doi.org/10.58812/jpkws.v3i03.2545Kata Kunci:
Dewasa Awal, Gratitude, Social support, Well-beingAbstrak
Masa dewasa awal ialah periode yang rentan mengalami krisis seperempat abad, yaitu krisis kehidupan yang sering dialami oleh individu usia 18 hingga 40 tahun yang dapat berdampak pada penurunan well-being. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran gratitude dan social support terhadap well-being pada dewasa awal yang mengalami krisis kehidupan di Karawang. Studi ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain kausalitas dan melibatkan 204 partisipan yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Tiga skala psikologi digunakan untuk mengumpulkan data yaitu: Gratitude Questionnaire-Six Item Form (GQ-6) digunakan untuk mengukur gratitude, Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) mengukur social support dan PERMA-Profiler mengukur well-being. Analisis data menggunakan regresi linear berganda menunjukkan bahwa gratitude dan social support secara simultan berpengaruh signifikan terhadap well-being sebesar 54,2%. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa gratitude dan social support berperan terhadap peningkatan well-being dewasa awal yang mengalami krisis kehidupan. Tingginya gratitude akan dapat meningkatkan well-being, kemudian social support yang diperoleh dapat meningkatkan well-being pada dewasa awal yang mengalami krisis kehidupan.
Referensi
Addini, N. A., & Eva, N. (2025). Pengaruh Gratitude dan Dukungan Sosial Terhadap Psychological Well Being : Sebuah Analisis Sistematis. 3(2), 1–15.
Adlu, K., Mubina, N., & Leometa, C. H. (2024). Menggali Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Quarter Life Crisis pada Emerging Adulthood di Indonesia. GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan Dan Konseling, 14(4), 779. https://doi.org/10.24127/gdn.v14i4.11014
Afandi, M., Afandi, N. H., Afandi, S. A., & Erdayani, R. (2023). Measuring the Difficulties of Early Adulthood: The Development of the Quarter Life Crisis Scale. Jurnal Kajian Bimbingan Dan Konseling, 8(3), 167–176. https://doi.org/10.17977/um001v8i32023p167-176
BPS. (2024). Tingkat pengangguran terbuka menurut kelompok umur. Badan Pusat Statistik. https://www.bps.go.id/id
Daulay, N., Assingkily, M. S., & Munthe, A. K. (2022). The relationship between gratitude and well-being: The moderating effect of religiosity on university freshmen during the COVID-19 pandemic. Psikohumaniora, 7(1), 51–64. https://doi.org/10.21580/pjpp.v7i1.11055
Elfida, D., Milla, M. N., Mansoer, W. W. D., & Takwin, B. (2021). Adaptasi dan uji properti psikometrik The PERMA-Profiler pada orang Indonesia. Persona:Jurnal Psikologi Indonesia, 10(1), 81–103. https://doi.org/10.30996/persona.v10i1.4986
Fahriansyah, P. (2025). 1608 Kajian Fenomenologis Tentang Fase Quarter Life Crisis (QLC) Pada Generasi Z Di Desa Gedangan. G-COUNS: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 9(3), 1608–1620. https://doi.org/10.31316/g-couns.v9i3.7532
Harijanto, J., & Setiawan, J. L. (2017). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Kebahagiaan Pada Mahasiswa Perantau Di Surabaya. Psychopreneur Journal, 1(1), 85–93. https://doi.org/10.37715/psy.v1i1.361
Hidayat, A., Safni, P., Padila, C., Afnibar, A., & Ulfatmi, U. (2024). Quarter-Life Crisis Phenomenon (Views and Solution According to Islamic Psychology). Al-Ittihad: Jurnal Pemikiran Dan Hukum Islam, 10(1), 1–12. https://stisbima.ac.id/e-journal/index.php/ittihad/article/view/127
Humaidah, A., Nihayah, Z., & Sumiati, N. T. (2024). Scoping Review: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Psikologis pada Mahasiswa. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 6(5), 5931–5938. https://doi.org/10.31004/edukatif.v6i5.7479
Jannah, R., Putra, M. S., Nurudin, A. S., & Situmorang, N. Z. (2019). Makna kebahagiaan mahasiswa perantau. Jurnal Psikologi Terapan Dan Pendidikan, 1(1), 22. https://doi.org/10.26555/jptp.v1i1.15126
Juwitaningrum, I., & Wyandini, D. Z. (2022). Gambaran Kesejahteraan Psikologis pada Akademisi Universitas: Sebuah Tinjauan dengan Pendekatan Salutogenesis Perma. Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah, 14(1), 14–28. https://doi.org/10.15294/intuisi.v14i1.39500
Kastanya, L., Wijono, S., & Kristijanto, Ignatius, A. (2022). Perilaku sehat dan dukungan sosial sebagai prediktor subjective well being pada purna tugas di PT. perusahan listrik negara (PERSERO) wilayah kota Ambon Healthy Behavior And Social Support As A Predictor Of Retirement From PT Listrik Negara (PERSERO) In A. Jurnal Psibernetika, 15(1), 47–58. https://doi.org/10.30813/psibernetika.
Kemenkes. (2023). Survei Kesehatan Indonesia (SKI). Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan. https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/hasil-ski-2023/
Luh, N., Vivekananda, A., Ema, E., & Polii, V. (2024). Schwartz Value dan Perma Well-Being pada Dewasa Awal. 8(3), 277–288.
Lybia, D., Mulyadi, D., Rohayati, N., & Maulidia, A. S. (2024). Kontribusi Self-Compassion Terhadap Psychological Well-Being Dewasa Awal yang Mengalami Quarter Life Crisis di Karawang Contribution of Self-Compassion to Psychological Well-Being of Early Adults Experiencing Quarter Life Crisis in Karawang. 5(2), 454–462.
Manurung, J. D., & Simarmata, N. I. P. (2023). Pengaruh Quarter Life Crisis terhadap Subjective Well-Being pada Dewasa Awal di Kota Medan. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(2), 15966–15973.
McCullough, M. E., Emmons, R. A., & Tsang, J. A. (2002). The grateful disposition: A conceptual and empirical topography. Journal of Personality and Social Psychology, 82(1), 112–127. https://doi.org/10.1037/0022-3514.82.1.112
Paputungan, F. (2023). Karakteristik Perkembangan Masa Dewasa Awal Developmental Characteristics of Early Adulthood. Media Online) Journal of Education and Culture (JEaC), 3(1), 2986–1012.
Putri, A. N., Psikologi, F., Tarumanagara, U., Astuti, N. W., Psikologi, F., & Tarumanagara, U. (2025). Psychological Well-Being. 5(1), 109–123.
Ranakusuma, O. . (2017). Prosiding Konferensi Nasional III Psikologi Kesehatan. Hubungan Dan Komunikasi Dokter Dan Pasien Dalam Layanan Kesehatan , 2004, 82–89.
Santri, D. D., Nurrochmah, C., & Pradana, H. H. (2025). Dinamika Quarter Life Crisis pada Masa Dewasa Awal. 3(1), 118–131.
Sekarini, A., Hidayah, N., & Hayati, E. N. (2020). Konsep Dasar Flourishing Dalam Psikologi Positif. Psycho Idea, 18(2), 124. https://doi.org/10.30595/psychoidea.v18i2.6502
Seligman, M. E. . (2011). Flourish Chapter-1. In Librarry of congress cataloging-in publication data (Vol. 2, pp. i–210).
Yulianti, I. (2023). Hubungan Rasa Syukur Terhadap Kesejahteraan Psikologis Guru Honorer Di Mtsn 2 Bandar Lampung. Psikodidaktika: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan Dan Konseling, 8(1), 425–440. https://doi.org/10.32663/psikodidaktika.v8i1.3240
Zharifa, F. S., Magistravia, E. G. R., Febrianti, R. A., Jati, R. P. K. A., & Maharani, S. D. (2023). Dynamics of Quarter Life Crisis in the Perspective of Kawruh Jiwa Ki Ageng Suryomentaram. Jurnal Filsafat Indonesia, 6(3), 328–336. https://doi.org/10.23887/jfi.v6i3.52079
Zimet, G. D., Dahlem, N. W., Zimet, S. G., & Farley, G. K. (1988). The Multidimensional Scale of Perceived Social Support. Journal of Personality Assessment, 52(1), 30–41. https://doi.org/10.1207/s15327752jpa5201_2
Unduhan
Dimensions
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Reni Lestiani, Nita Rohayati, Anggun Pertiwi

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.