Analisis Perilaku Berpakaian KPopers pada Komunitas Neo City Land
DOI:
https://doi.org/10.58812/jmws.v4i02.1952Kata Kunci:
Fenomenologi, Komunitas, Korean Wave, Perilaku BerpakaianAbstrak
Fenomena Korean Wave yang sudah mengglobal membuat banyak perubahan bagi siapa saja yang mengikuti gelombangnya. Termasuk Indonesia yang juga mengalami fenomena Korean Wave di dalamnya. Pada penelitian ini, fenomena Korean Wave yang terjadi menciptakan adanya perilaku berpakaian yang menjadikan Korea sebagai kiblatnya, dan sang idola sebagai referensinya yang terjadi di komunitas Neo City Land. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan fenomenologi yang membuat peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengobservasi. Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat 3 faktor yang menjadi alasan adanya perilaku berpakaian anggota komunitas Neo City Land di antaranya (1) Ingin meniru sang idola mereka, (2) Sebagai ajang keseruan ketika sedang mendatangi event, (3) Warna simbol sebagai identitas suatu kelompok. Faktor ini menjadikan anggota komunitas sebagai penggemar yang fanatik dan penggemar yang biasa saja.
Referensi
Gischa, S. (2023, Juni 23). Pengertian Fashion Menurut Ahli. Retrieved Desember 2, 2023, from Kompas.com: https://www.kompas.com/skola/read/2023/06/23/130000069/pengertian-fashion-menurut-ahli
Halimah, S. (2018). PERILAKU TENAGA KERJA WANITA (TKW) DALAM MENGATASI KECEMASAN di PJTKI CITRA CATUR UTAMA KARYA PONOROGO. Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Hong, S. (2016). The Birth of Korean Cool.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.
Nurwaidah. (2022). Fenomenologi Korean Wave pada Mahasiswa Universitas Islam riau (UIR). Universitas Islam Riau.
Pujileksono, S. (2004). Metode Penelitian Kualitatif (Paradigma baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sari, N. S. (2015). Korean Fashion Style (Praktik Sosial Pola Berpakaian Pengguna Korean Style di Surabaya). Universitas Negeri Surabaya.
Setiadi, N. J. (2013). Perilaku Konsumen. Jakarta: Kencana .
Shim, D. (2006). Hybridity and the Rise of Korean Popular Culture in Asia. Media Culture & Society.
Situmorang, N. (2020). Tingkat Fanatisme Penggemar Musik Pop Korea (K-Popers) Terhadap Budaya K-Pop pada Komunitas EXO-L Pekanbaru. Universitas Riau.
Sugiyono. (2009). Fenomenologi: Konsepsi, Pedoman, dan Contoh Penelitiannya. Bandung: Universitas Padjadjaran.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: alfabeta.
Sumartono. (2002). Terperangkap dalam Iklan. Alfabeta.
Thorne, S., & Bruner, G. (2006). An Ecploratory Investigation of The Characteristics of Cunsumer Fanaticism. Emerald Group Publishing Limited.
Troxell, M. D., & Stone, E. (1981). Fashion Merchandising. Madison: Univercity of Winconsin.
Wawan, A. (2011). Teori dan Pengukuran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia. Nuha Medika, Yogyakarta.
Wenger, E., McDermott, R. A., & Snyder, W. (2002). Cultuvating Communities of Practice. Boston, Massachusetts: Harvard Business Press.
Wildani, V. (2021). Pembentukan Komunitas KPop di Kota Pekanbaru.
Unduhan
Dimensions
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 La-ola Putri Mekar Sari, Nur Annafi Farni Syam Maella

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.