Analisis Risiko Erupsi Gunung Marapi dan Dampak Lahar Dingin Terhadap Permukiman di Kecamatan Pariangan

Penulis

  • Leo Valen Saragih Universitas Negeri Padang
  • Dipo Caesario Universitas Negeri Padang

DOI:

https://doi.org/10.58812/jgws.v4i01.2785

Kata Kunci:

Sistem Informasi Geografis, Risiko Erupsi, Lahar Dingin, Permukiman, Pariangan

Abstrak

Penelitian ini menganalisis tingkat risiko erupsi Gunung Marapi terhadap permukiman di Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, serta mengkaji ancaman banjir lahar dingin pada aliran sungai. Penelitian menggunakan pendekatan mixed methods dengan analisis kuantitatif berupa perhitungan risiko berdasarkan parameter bahaya, kerentanan, dan kapasitas, serta analisis spasial menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Data kualitatif diperoleh melalui wawancara untuk memperkuat gambaran kapasitas masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan variasi tingkat risiko pada tiap nagari: tinggi di Nagari Pariangan dan Sungai Jambu, sedang di Batu Basa dan Simabur, serta rendah di Tabek dan Sawah Tangah. Analisis lahar dingin mengonfirmasi bahwa permukiman di jalur sungai lebih rentan. Temuan ini menegaskan pentingnya mitigasi berbasis spasial dan partisipatif sebagai dasar perencanaan permukiman aman bencana.

Referensi

Andri, Y., Veni, I. D. R., Hary, F., Maijem, S., & Nanda, A. (2024). Analisis kerusakan lahan permukiman pada kawasan berdampak lahar dingin Gunung Marapi Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Jurnal Manajemen Pendidikan, 9(3), 45–56.

Bakornas PB, & Bappenas. (2009). Rencana aksi nasional penanggulangan risiko bencana. Jakarta: Perum Percetakan Negara RI.

BNPB. (2012). Peraturan Kepala BNPB Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana. Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

BNPB. (2023). RBI (Risiko Bencana Indonesia): Memahami risiko sistemik di Indonesia. Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Darmawan, K., Hani’ah, & Suprayogi, A. (2017). Analysis of flood hazard levels in Sampang District using overlay method with scoring based on geographic information systems. Jurnal Geodesi Undip, 6(1), 31–40.

Farika, A., Rahim, M., Gaus, A., & Sultan, M. A. (2024). Evaluasi pola permukiman dan identifikasi zona rawan bencana letusan Gunung Api Gamalama di Kecamatan Ternate Utara. Stabilita: Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 12(1), 46–54.

Heri, F., & Iswandi, U. (2022). Dampak bencana banjir dan persepsi masyarakat terhadap program normalisasi Sungai Batang Sinamar di Nagari Taram, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota. Jurnal Buana, 6(4), 12–21.

Kementerian Kehutanan Republik Indonesia. (2009). Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.32/Menhut-II/2009 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Aliran Sungai (RKtRHL-DAS). Jakarta: Kementerian Kehutanan.

Kurniawan, L. (2014). IRBI: Indeks risiko bencana Indonesia tahun 2013 (Cetakan pertama). Jakarta: Direktorat Pengurangan Risiko Bencana, Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BNPB.

Susetyo, B. B., Purwaningsih, E., Sutriani, W., Caesario, D., Bagus, M. I., & Ramadani, F. (2023, June). Utilization of geographic information systems for development of effective routes for religious tourism destinations in Nagari Batuhampar, Limapuluh Kota Regency. In Proceedings of the 2nd International Conference of Geography (ICGEO 2022) (pp. 190–198). European Alliance for Innovation.

Wisner, B., Blaikie, P., Cannon, T., & Davis, I. (2004). At risk: Natural hazards, people’s vulnerability and disasters (2nd ed.). London: Routledge.

World Resources Institute. (2000). World resources 2000–2001: People and ecosystems, the fraying web of life. Washington, DC: World Resources Institute.

Unduhan

Dimensions

Diterbitkan

2025-11-03

Cara Mengutip

Analisis Risiko Erupsi Gunung Marapi dan Dampak Lahar Dingin Terhadap Permukiman di Kecamatan Pariangan. (2025). Jurnal Geosains West Science, 4(01), 238-247. https://doi.org/10.58812/jgws.v4i01.2785