Prediksi Distribusi Konflik Manusia-Babi Hutan dan Strategi Mitigasi Konflik di Nagari Tandikek
DOI:
https://doi.org/10.58812/jgws.v3i03.2705Kata Kunci:
Babi Hutan, Konflik, Manusia, Mitigasi, MaxentAbstrak
Konflik manusia dan babi hutan menjadi masalah serius terhadap kerusakan lahan pertanian masyarakat di Nagari Tandikek. Penelitian ilmiah terkait masalah serangan babi hutan di indonesia masih sangat terbatas perlu verifikasi lebih lanjut, sehingga langkah strategi mitigasi konflik dapat tepat sasaran. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan distribusi potensi konflik manusia dengan babi hutan serta mengidentifikasi strategi mitigasi berbasis kearifan lokal yang diterapkan oleh masyarakat. Penentuan sampel dilakukan berdasarkan purposive sampling. Metode yang digunakan adalah algoritma Maximum Entropy guna memodelkan potensi konflik dengan babi hutan dengan sembilan variabel lingkungan, seperti Tutupan lahan, jarak perkebunan, jarak hutan, jarak sungai, jarak jalan, jarak pemukiman, jarak sawah, kemiringan lereng dan ketinggian. Hasil pemodelan maxent menunjukan variabel tutupan lahan variabel yang paling berpengaruh dengan nilai AUC (Area Under Curve sebesar 0,992). Semakin mendekati angka 1, menandakan model memiliki tingkat akurasi sangat baik dalam memprediksi wilayah rawan konflik. Hasil dari MaxEnt daerah potensi kerawanan konflik babi hutan yang terjadi di Nagari Tandikek dengan luas wilayah Secara keseluruhan 1448,47 Ha, tingkat potensi konflik babi hutan yang ada di Nagari Tandikek ini diperoleh dari hasil uji replikasi pemodelan MaxEnt sebanyak 50 kali pengulangan dibagi 2 sesi menunjukan luas area yang berpotensi konflik rendah sebesar 175,93 Ha (12%) , luas area yang berpotensi sedang sebesar 431,23 Ha (30%) , dan wilayah yang berpotensi tinggi sebesar 841,57 Ha (58%). Strategi mitigasi berbasis kearifan lokal yang ditemukan meliputi buru babi ninik mamak, pelindung seng, lubang perangkap, juek-juek, rambut manusia, dan kapur barus.
Referensi
Albert, W. R., & Nurdin, J. (2014). Karakteristik kubangan dan aktivitas berkubang babi hutan (Sus scrofa L.) di Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi (HPPB) Universitas Andalas. Jurnal Biologi UNAND, 3(3).
Baldwin, R. A. (2009). Use of maximum entropy modeling in wildlife research. Entropy, 11(4), 854-866.
Fauzi, R., Hidayat, M. Y., Wuryanto, T., Tamonob, A., & Saragih, G. S. (2023, December). Analisis Rawan Konflik Babi Hutan (Sus celebensis) dengan Masyarakat di Kawasan Taman Nasional Kelimutu. In Prosiding Seminar Nasional Biologi (Vol. 3, pp. 18-29).
Hana. (2016). PROPOSAL PENELITIAN KONFLIK BABI HUTAN DI PANINGGAHAN. Acaademiaedu, 1-28.
Inskip, C., & Zimmermann, A. (2009). Human-felid conflict: a review of patterns and priorities worldwide. Oryx, 43(1), 18-34.
Kamsano, N. S., Sohaili, J., Supian, N. S., Muniyandi, S. K., & Din, M. F. M. (2018). The use of human hair in green technology to reduce human-wild hog conflict from the agricultural perspective. In MATEC Web of Conferences (Vol. 250, p. 06003). EDP Sciences.
Lekagul, W., & McNeely, J. A. (1988). Wild Pig Biology and Management. CRC Press.
Kasim, N. N., Arham, I., & Sukmawati, S. (2024, November). Pola Hubungan Ketinggian Lahan dan Tingkat Keparahan Serangan Babi Hutan (Sus scrofa L.) pada Lahan Budidaya Nanas (Ananas comosus [L.] Merrill) Lokal Pamboang. In Prosiding Seminar Nasional Perlindungan Tanaman (Vol. 2, pp. 105-112).
Marsan A, Spano S, Tognoni C (1995) Management attempts of wild boar (Sus scrofa L.): first results and outstanding researchers in Northern Apennines (Italy). IBEX JME 3:219–221.
Meijaard, E., Buchori, D., Hadiprakarsa, Y., Utami-Atmoko, S. S., Nurcahyo, A., Tjiu, A., ... & Mengersen, K. (2011). Quantifying killing of orangutans and human-orangutan conflict in Kalimantan, Indonesia. PloS one, 6(11), e27491.
Morales, N. S., Fernández, I. C., & Baca-González, V. (2017). MaxEnt’s parameter configuration and small samples: are we paying attention to recommendations? A systematic review. PeerJ, 5, e3093
Mubarok, Z. (2024). SEBARAN POTENSI KONFLIK BUAYA MUARA DI KECAMATAN TANJUNG MUTIARA, KABUPATEN AGAM, SUMATERA BARAT. JURNAL BUANA , 8(4), 990-1002.
Muhammad, K. (2024). Prediksi Distribusi Habitat Beruang Madu (Helarctos malayanus) Menggunakan Maximum Entropy Di Sumatera Barat (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat).
Nasution, A. F. R. & Purwaningsih, E (2024, January). The identification of hornbill habitat suitability in Batang Gadis National Park: geospatial predictive modeling. In Eighth Geoinformation Science Symposium 2023: Geoinformation Science for Sustainable Planet (Vol. 12977, pp. 443-454). SPIE.
Nuryani, A., Suhardiman, A., Boer, C., Suba, R. B., Sulistioadi, Y. B., & Rayadin, Y. (2024). Studi Penggunaan Maximum Entropy untuk Pemodelan Kesesuaian Habitat Bekantan (Naslais larvatus wurmb, 1787) di Kawasan Cagar Alam Teluk Adang. Jurnal Ilmu Lingkungan, 22(5), 1174-1183.
Nyhus, P. J. (2016). Human–wildlife conflict and coexistence. Annual review of environment and resources, 41(1), 143-171.
Oliver,W.L.R.,Brisbin,I.L.Jr., Takahashi,S.,1993.The Eurasianwildpig (Sus scrofa). In: Pigs, peccaries and hippos. Status survey and conservation action plan. Oliver,W.L.R.(Ed.).IUCN/SSCPigsandPeccaries Specialist Group and IUCN/SSCHippo Specialist Group, Gland, pp. 112-121.
Peterson, M. N., Birckhead, J. L., Leong, K., Peterson, M. J., & Peterson, T. R. (2010). Rearticulating the myth of human–wildlife conflict. Conservation Letters, 3(2), 74-82.
Phillips, S. J., Anderson, R. P., & Schapire, R. E. (2006). Maximum entropy modeling of species geographic distributions. Ecological Modelling, 190(3-4), 231-259.
Phillips, S. J., & Dudík, M. (2008). Modeling of species distributions with Maxent: new extensions and a comprehensive evaluation. Ecography, 31(2), 161-175.
Priyambodo, S. (2016). Pengendalian mekanis hama babi hutan (Sus scrofa vittatus) di Pulau Gebe, Maluku Utara.
SJARMIDI, A. AND J. GERARD (1988).Autourdelasystématiqueet la distribution des suidés. Monit. Zool. Ital., 22: 415-448.
Syam, E. Y. (2021). Tradisi Buru Babi Masyarakat Minangkabau: Proses, Makna, dan Drama Sosial. Suar Betang, 16(2), 251-263.
Vika, W. W. (2021). Pemodelan Potensi Konflik Manusia Dengan Harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) Berdasarkan Data Historis Di Sumatera Barat (Doctoral dissertation, Universitas Andalas).
Wahyudi, I., & Wilis, R. (2022). PEMETAAN WILAYAH JELAJAH BABI HUTAN (SUS SCROFA) DI KAWASAN PERBUKITAN BATU BASA. JURNAL BUANA, 6(3), 531-537.
Zamzami, Z. M., Wahyuni, P., & Dewi, B. S. (2020). Keanekaragaman satwa liar di KHDTK Getas. Journal of Tropical Upland Resources (J. Trop. Upland Res.), 2(2), 269-275.
Unduhan
Dimensions
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Naufal Basral, Endah Purwaningsih

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.








