Pemanfaatan Statistik untuk Reformasi Administrasi Pemerintah Daerah di Era Digital
DOI:
https://doi.org/10.58812/jbmws.v4i04.2876Kata Kunci:
Reformasi Daerah , Statistika, Transparansi, Tata kelola, Era DigitalAbstrak
Reformasi pemerintah daerah di Indonesia menuntut perbaikan tata kelola melalui peningkatan transparansi, akuntabilitas, serta kemampuan aparatur dalam memanfaatkan data untuk mendukung pengambilan keputusan publik. Dalam konteks tersebut, statistika memainkan peran yang semakin strategis sebagai dasar analitis dalam perencanaan, evaluasi kebijakan, dan pengukuran kinerja pemerintah daerah. Meskipun berbagai regulasi telah mengarahkan penggunaan data dan sistem informasi sebagai landasan penyelenggaraan pemerintahan, praktik implementasinya masih menghadapi tantangan, terutama terkait kapasitas aparatur, integrasi data lintas perangkat daerah, serta pemanfaatan analisis statistik secara optimal dalam pengelolaan program pembangunan daerah. Artikel ini bertujuan menggambarkan bagaimana statistika mendukung proses reformasi pemerintah daerah, serta menelaah hubungan antara penguatan fungsi statistik dengan efektivitas tata kelola. Pendekatan yang digunakan bersifat deskriptif, dengan menelaah literatur, dokumen kebijakan, serta contoh praktik baik yang relevan untuk menunjukkan kontribusi data statistik terhadap perencanaan pembangunan, pengawasan anggaran, dan penyediaan layanan publik. Temuan kajian menunjukkan bahwa penggunaan statistika tidak hanya membantu pemerintah daerah membaca kondisi objektif masyarakat, tetapi juga memperkuat proses perumusan program, penetapan indikator kinerja, serta evaluasi kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy). Selain itu, integrasi sistem data yang baik memungkinkan pemerintah daerah meningkatkan transparansi dan akuntabilitas kepada publik. Secara keseluruhan, artikel ini menegaskan bahwa statistika merupakan instrumen fundamental dalam percepatan reformasi pemerintah daerah. Keberhasilan reformasi tidak hanya ditentukan oleh perubahan struktur kelembagaan, tetapi juga oleh kemampuan aktor birokrasi memanfaatkan data dan analisis statistik secara konsisten. Dengan demikian, penguatan kapasitas statistik di daerah menjadi agenda strategis untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih responsif, terbuka, dan efektif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Referensi
Andrews, R., & Boyne, G. A. (2010). Capacity, leadership, and organizational performance. Public Management Review, 12(1), 5–24.
Argyrous, G. (2017). Evidence-based policy: Principles and practices. Palgrave Macmillan.
Bappenas. (2020). Pedoman perencanaan pembangunan daerah berbasis data. Kementerian PPN/Bappenas.
Bovens, M. (2007). Analysing and assessing accountability: A conceptual framework. European Law Journal, 13(4), 447–468.
Bovens, M., Schillemans, T., & Goodin, R. (2014). Accountability and public governance. Oxford University Press.
Bryson, J. M. (2018). Strategic planning for public and nonprofit organizations (5th ed.). Jossey-Bass.
Creswell, J. W. (2014). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (4th ed.). SAGE Publications.
Denhardt, R. B., & Denhardt, J. V. (2015). The new public service: Serving, not steering (3rd ed.). Routledge.
Dunn, W. N. (2018). Public policy analysis (6th ed.). Routledge.
Dwiyanto, A. (2015). Reformasi birokrasi: Kepemimpinan dan pelayanan publik. Gadjah Mada University Press.
Erlingsson, G., & Wänström, J. (2015). Policy evaluation and the role of statistics in governance. Journal of Public Administration, 32(2), 157–172.
European Commission. (2017). Data-driven public sector innovation. EU Publications.
Field, A. (2013). Discovering statistics using SPSS (4th ed.). SAGE Publications.
Flyvbjerg, B. (2001). Making social science matter. Cambridge University Press.
Ghozali, I. (2016). Aplikasi analisis multivariate dengan IBM SPSS. Badan Penerbit Undip.
Grindle, M. (2004). Good enough governance: Poverty reduction and reform in developing countries. Governance, 17(4), 525–548.
Gupta, A. (2012). Transparency in global environmental governance. Global Environmental Politics, 12(3), 1–7.
Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., & Anderson, R. E. (2019). Multivariate data analysis (8th ed.). Cengage Learning.
Hood, C. (1995). The “New Public Management” in the 1980s: Variations on a theme. Accounting, Organizations and Society, 20(3), 93–109.
Hood, C. (2011). The blame game: Spin, bureaucracy, and self-preservation. Princeton University Press.
Howlett, M., Ramesh, M., & Perl, A. (2009). Studying public policy. Oxford University Press.
Indonesia. (2014). Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Pemerintah Republik Indonesia.
Indonesia. (2018). Peraturan Presiden tentang Satu Data Indonesia. Pemerintah Republik Indonesia.
Janssen, M. (2015). Data-driven decision making in public administration. Government Information Quarterly, 32(2), 272–280.
Kettl, D. F. (2015). The transformation of governance. Johns Hopkins University Press.
Kooiman, J. (2003). Governing as governance. SAGE Publications.
Lane, J. E. (2000). New public management. Routledge.
Lembaga Administrasi Negara. (2019). Roadmap reformasi birokrasi nasional. LAN RI.
Lipsky, M. (2010). Street-level bureaucracy (2nd ed.). Russell Sage Foundation.
McNabb, D. E. (2015). Public sector analytics. Routledge
Moe, T. M. (2006). Political control and bureaucratic performance. Journal of Public Administration, 26(3), 281–312.
OECD. (2017). Government at a glance. OECD Publishing.
Osborne, D., & Gaebler, T. (1992). Reinventing government. Addison-Wesley.
Osborne, S. (2010). The new public governance? Routledge.
Pollitt, C., & Bouckaert, G. (2017). Public management reform: A comparative analysis (4th ed.). Oxford University Press.
Putra, F. (2018). Reformasi tata kelola pemerintah daerah: Tantangan dan peluang. Jurnal Administrasi Negara, 12(1), 45–60.
Schillemans, T. (2013). Moving beyond the clash of interests: Accountability in the public sector. Public Management Review, 15(5), 705–724.
Sekaran, U., & Bougie, R. (2016). Research methods for business (7th ed.). Wiley.
Setiawan, E. (2020). Penguatan statistik sektoral di pemerintahan daerah. Jurnal Kebijakan Publik, 18(2), 123–137.
Sugiyono. (2019). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Supangkat, S. H. (2021). Smart governance dan transformasi digital pemerintahan daerah. UI Press.
Thoha, M. (2014). Birokrasi dan politik di Indonesia. RajaGrafindo Persada.
United Nations. (2020). E-government survey 2020. UN Publications.
Werner, J. M., & DeSimone, R. L. (2012). Human resource development (6th ed.). Cengage Learning.
Wibawa, S. (2017). Evaluasi kebijakan publik di tingkat daerah. Jurnal Ilmu Administrasi, 14(2), 101–112.
World Bank. (2017). Data use for local governance improvement. World Bank.
Yin, R. K. (2018). Case study research and applications (6th ed.). SAGE Publications.
Zainal, S. (2018). Transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan lokal. Jurnal Administrasi Publik, 6(3), 210–225.
Zhang, Y., & Feeney, M. K. (2018). Big data and analytics in the public sector. Public Administration Review, 78(3), 490–498.
Zuiderwijk, A., & Janssen, M. (2014). Open data policies and governance: Implications for transparency and accountability. Government Information Quarterly, 31(1), 20–29.
Unduhan
Dimensions
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Atiqa Azza El Darman, Mahrani Mahrani, Elisabeth Evelin Karuna

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.









