KUMBANG (Kumpul Belajar Bareng): Peningkatan Kapasitas Pemuda Makassar dalam Mendukung Konservasi dan Ekonomi Kelautan
DOI:
https://doi.org/10.58812/jpws.v4i11.2902Kata Kunci:
Pemuda, Konservasi Laut, Ekonomi Kelautan, FGD, Pemberdayaan KomunitasAbstrak
Kawasan pesisir Makassar memiliki potensi ekologis dan ekonomi, akan tetapi menghadapi tekanan pencemaran, degradasi ekosistem, dan rendahnya keterlibatan generasi muda dalam isu konservasi. Kegiatan KUMBANG (Kumpul Belajar Bareng) dilaksanakan oleh Marine Buddies Makassar bersama akademisi FEB UNM untuk meningkatkan kapasitas pemuda dalam memahami konservasi laut dan mengkaji peluang ekonomi kelautan. Metode pelaksanaan meliputi pemaparan materi, Focus Group Discussion (FGD), dan evaluasi reflektif. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta memiliki persepsi awal yang positif terhadap konsep komunitas, yang menjadi modal sosial dalam proses pembelajaran. FGD menghasilkan identifikasi masalah utama pesisir Makassar serta berbagai solusi berbasis konservasi dan ekonomi biru, termasuk rehabilitasi ekosistem dan diversifikasi produk olahan laut. Pemetaan rencana aksi menggunakan Impact–Effort Matrix menghasilkan prioritas program yang realistis seperti pertemuan rutin, pelatihan kapasitas, dan aksi bersih lingkungan. Kegiatan ini terbukti efektif dalam memperkuat peran pemuda sebagai agen perubahan dan mendorong aksi kolaboratif untuk pengelolaan pesisir berkelanjutan.
Referensi
Badan Pusat Statistik Kota Makassar. (2024). Statistik Daerah Kota Makassar 2024. BPS Kota Makassar.
Chambers, R. (1994). Participatory rural appraisal (PRA): Challenges, potentials and paradigm. World Development, 22(10), 1437–1454.
Covey, S. (2004). The 7 habits of highly effective people. Free Press.
Etzioni, A. (1996). The New Golden Rule: Community and Morality in a Democratic Society. Basic Books.
Freire, P. (2005). Pedagogy of the oppressed (30th anniversary ed.). Continuum Publishing.
Kamil, M., & Mardani, R. (2023). Penerapan metode diskusi kelompok dalam kegiatan pemberdayaan pemuda berbasis komunitas. Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara, 4(2), 112–123.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2023). Laporan Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2023. KKP RI.
Kusmana, C., & Aliah, I. (2020). Kolaborasi dan pembelajaran bersama dalam pengabdian masyarakat: Pendekatan co-learning untuk transformasi sosial. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(2), 145–156.
McCannon, B. (2019). Environmental education and youth engagement in coastal conservation. Journal of Marine Studies, 5(1), 15–28.
McMillan, D. W., & Chavis, D. M. (1986). Sense of community: A definition and theory. Journal of Community Psychology, 14(1), 6–23.
Putnam, R. D. (2000). Bowling Alone: The Collapse and Revival of American Community. Simon & Schuster.
Putra, R. (2021). Manajemen kegiatan pengabdian masyarakat berbasis kolaborasi: Studi perencanaan dan koordinasi tim. Jurnal Pemberdayaan dan Edukasi, 3(1), 55–67.
Rasyid, A., & Amiruddin, A. (2022). Ruang kreatif dan pendidikan komunitas: Studi tentang peran Creative Hub dalam pemberdayaan pemuda urban. Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pemberdayaan, 5(3), 201–214.
Suharto, R. (2021). Ekonomi biru dan pembangunan berkelanjutan sektor kelautan Indonesia. Jurnal Ekonomi Maritim, 5(1), 33–47.
Wahyuni, S. (2021). Refleksi partisipatif sebagai metode evaluasi dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Jurnal Pengabdian Berbasis Komunitas, 7(1), 60–72.
Wibowo, H. (2020). Efektivitas penyampaian materi dan media visual dalam kegiatan pelatihan berbasis komunitas. Jurnal Pendidikan dan Sosial, 8(2), 88–97.
Unduhan
Dimensions
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Adi Zulkarnaen, Dirmansyah Darwin, Muh Fardan Ngoyo, I Made Jyotisa Adi Dwipatna, Junaedi Jabbar
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Facebook 
Instagram 
Twitter 
Youtube 
westscience.journals@gmail.com