Perbandingan Komposisi Proksimat Pada Kedelai Lokal Varietas Wilis dan Kedelai Impor
DOI:
https://doi.org/10.58812/jpws.v4i10.2734Kata Kunci:
Perbandingan, Proksimat, Kedelai Lokal, Kedelai Impor, WilisAbstrak
Produksi kedelai lokal varietas wilis menghadapi penurunan signifikan, sedangkan kebutuhan akan kedelai sebagai sumber protein nabati terus meningkat di dalam negeri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan komposisi proksimat antara kedelai varietas Wilis lokal dan kedelai impor sebagai langkah awal dalam memahami permasalahan produksi dan kualitas kedelai lokal. Uji proksimat dilakukan pada kedelai lokal varietas Wilis dan kedelai impor untuk mengukur kadar air, protein, lemak, abu, dan karbohidrat. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan signifikan antara kedua jenis kedelai tersebut. Hasil Proksimat kedelai lokal varietas wilis dan kedelai impor antara lain kadar air yang tinggi terdapat pada kedelai impor yaitu 10,84% dibandingkan kedelai lokal wiilis yaitu 9,87 %. Kadar protein yang tinggi terdapat pada kedelai lokal wilis yaitu 47,44 % dibanmdinmgkan kedelai impor yaitu 43,43 %. Kadar Lemak yang tinggi terdapat pada kedelai impor yaitu 19,29% dibandingkan kedelai lokal wilis yaitu 17,81%. Kadar abu yang tinggi terdapat pada kedelai impor yaitu 1,92% dibandingkan kedelai lokal yaitu 1.19 %. Kadar karbohidrat yang tinggi terdapat pada kedelai impor 24,52 % dibandingkan kedelai lokal wilis yaitu 23.69%. Direkomendasikan kepada pengusaha olahan kedelai pembuatan tahu dan tempe untuk menggunakan kedelai impor dikarenakan memiliki kandungan protein dan lemak yang tinggi yang dapat menghasilkan tahu dan tempe memiliki kualitas yang baik sehingga lebih menguntungkan. Hasil penelitian ini memberikan gambaran awal mengenai perbedaan komposisi proksimat antara kedelai varietas Wilis lokal dan kedelai impor, yang dapat menjadi dasar untuk lebih lanjut memahami tantangan dalam produksi dan pengolahan kedelai lokal. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang perbedaan ini, dapat diambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kedelai varietas Wilis lokal di masa depan.
Referensi
Astawan, M., 2003. Tempeh: Cegah Penuaan dan Kanker Payudara. Retrieved July 13, 2011, from http://www.kompas.co.id/kesehatan/ news.htmAstawan, M., 2003. Tempeh: Cegah Penuaan dan Kanker Payudara. Retrieved July 13, 2011, from http://www.kompas.co.id/kesehatan/ news.htm
Balitkabi, 2016. Deskripsi Varietas Unggul Aneka Kacang dan Umbi. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. Malang
BPS, 2015. Impor kedelai Indonesia. Jakarta. Badan Pusat Statistik
Cherney, D. J. R. 2000. Characterization of Forage by Chemical Analysis. Dalam Given, D. I., I.
Erkan, S. B., Gürler, H. N., Bilgin, D. G., Germec, M., & Turhan, I. (2020). Production and Characterization of Tempehs from Different Sources of Legume by Rhizopus Oligosporus. LWT, 119, 108880. https://doi.org/10.1016/j.lwt.2019.108880
Ginting, E., Antarlina, SS., Widowati, S., 2009. Varietas kedelai untuk bahan baku industri pangan. Jurnal Litbang Pertanian, 28(3)
Haezer, EP. 2012. Kedelai Lokal Lebih Kaya Protein. http://surabaya.tribunnews.com/ . Diakses Februari 2016
Hidayah, N., Adiandri, RS., Astuti, M., 2012. Evaluasi sifat fisikokimiawi dan organoleptik tempe dari berbagai varietas kedelai. Jurnal Widyariset, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian, 15(2)
Hafes. E. S. E.2000. Metode Analisis Proksimat. Jakarta: Erlangga.
Irianto HE, Giyatmi S.2009. Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan. Penerbit Universitas Terbuka.Jakarta
Kanchana. 2016. Glycine Max (L.) Merr. (Soybean). Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Science 5(1): 356-371
Khairul. 2009. Ilmu Gizi dan Makanan Ternak. Penerbit Angkasa, Bandung.
Koswara, S. 1995. Jahe dan Hasil Olahannya. Pustaka Sinar Harapan.
Krisna. 2015. Sejarah dan Perkembangan Tempe.http://rumahtempebali.wordpress.com. Diakses Januari 2016.
Milani, dkk. 2013. Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai Terhadap Inokulasi Bradyrhizobium. http://1512- 5659-1-PB.pdf
Meindrawan, B., 2012. Aktivitas antioksidan dan fenolik total tempe satu kali rebusan dari kedelai lokal var Grobogan. UKSW. Salatiga. Skripsi, (2012)
Mahdi, N. N., & Suharno, S. (2019). Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Impor Kedelai Di Indonesia. Forum Agribisnis, 9(2), 160–184. https://doi.org/10.29244/fagb.9.2.160- 184
Purnama, R. R., Chumaidi, A., dan Saleh, A. 2012. Pemanfaatan Limbah Cair Cpo sebagai Perekat Pada Pembuatan Briket dari Arang Tandan Kosong Kelapa Sawit. Jurnal Teknik Kimia. Universitas Sriwijaya. Palembang.
Rusky I, Iis R, Evi L. 2014. Karakteristik Biskuit dengan Penambahan Tepung Tulang Ikan Jangilus (Istiphorus sp.). Jurnal. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Bandung
Simatupang. dkk. 2005. Industrialisasi Pertanian Sebagai Strategi Agribisnis dan Pembangunan Pertanian dalam Era Globalisasi. Orasi Pengukuhan Ahli Peneliti Utama pada Pusat Penelitian Sosial Ekonomi, Pertanian, Badan Penelitian dan Pembangunan Pertanian. Bogor
Sudarmadji. S., Haryono, B., Suhardi. 1996. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty Yogyakarta. Yogyakarta
Soejono, M. 1990. Petunjuk Laboratorium Analisis dan Evaluasi Pakan. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Susi . 2001. Analisis dengan Bahan Kimia . Erlangga. Jakarta
Yudiono, K., Cahyono, E.D., dan Suprapti., 2018, Pengembangan disruptive inovation pada industry tempe: Pengarus-utamakan bahan baku kedelai lokal-nasional unggulan untuk menunjang kedaulatan pangan. Laporan Hasil Penelitian Hibah PTUPT tahun I. LPPM-UKWK. Malang.
Xu, B.J. and S.K.S. Chang. 2007. A Comparative study on phenolic profils and antioxidant of legums as affected by extraction solvents. J. Food Sci., 72(2):159-166
Yudiono et al., 2018; Smith, 2007. The Documented Health Risks of Genetically Modified Foods
Sastrohamidjojo, H. 2005. Kromatografi. Liberty. Yogyakarta.
Zakaria K.A. 2010. Program Pembangunan Agribisnis Kedelai dalam Peningkatan Produksi dan Pendapatan Petani. http://p3294104.pdf.
Unduhan
Dimensions
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Leni Handayani, Masita Sari, Sutan Halomoan, Nurhasanah Nasution, Akmal Ridwan, Anggun Purwaningsih, Angga Pradana, Dirga Adetrya, Annisa Fitrya, Muhammad Ardiansyah

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
 
						 
							







 
 








 
  
